Renungan Harian
Selasa, 28 Maret 2023
Roma 3:23
23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Meleset dari Sasaran
Dosa. Inilah sebuah kata yang tidak disukai untuk diucapkan oleh orang Kristen karena membuat kita merasa malu. Kita lebih suka menggunakan kata-kata seperti pergumulan atau kesalahan. Namun berurusan dengan dosa sejujurnya akan membantu kita menemukan kemenangan atasnya di kemudian hari. Sebelum kita menyelami lebih jauh, mari menjawab beberapa pertanyaan yang banyak diajukan orang tentang dosa:
Apa itu dosa?
Jika Anda melihat dalam bahasa Yunani–bahasa asli Perjanjian Baru–kata untuk dosa adalah hamartia, yang artinya “menjadi salah.” Namun pengertian yang banyak digunakan para sarjana adalah “meleset dari sasaran,” yang mengacu kepada panahan. Jika sebuah panah tidak mendarat tepat di tengah target, atau sasaran, panah tersebut “meleset dari sasaran.” Seperti itulah dosa.
Target adalah standar yang Tuhan berikan pada kita untuk diikuti. Itulah jalan-Nya yang sempurna. Dan kita semua meleset darinya menurut Roma 3:23. Tiada seorang pun yang dapat mengaku dirinya sempurna. Entah kita meleset sedikit ataupun banyak dari sasaran, itu adalah dosa.
Darimana asalnya dosa?
Dosa masuk ke dalam dunia karena manusia pertama, Adam dan Hawa. Dalam Perjanjian Lama kitab Kejadian, kita membaca bahwa Tuhan berkata pada Adam dan Hawa bahwa mereka dapat makan dari pohon apa saja yang ada dalam Taman Eden kecuali satu–Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat.
Apa yang terjadi? Mereka makan dari pohon itu. Karena satu tindakan tersebut, semua manusia dilahirkan dengan hati yang jahat, dan kita berdosa saat mempunyai kemampuan untuk melakukannya.
(Baca Kejadian 2 dan Kejadian 3)
Kita semua dilahirkan dengan sifat dosa karena pilihan orang lain. Terlihat tidak adil, bukan? Namun ada kabar baik. Seperti halnya dosa dibawa ke dunia oleh seorang manusia, Adam, keselamatan juga datang ke dunia oleh Satu Orang, Yesus. Tuhan mengutus Anak-Nya untuk mati di kayu salib karena dosa-dosa kita. Karena pekerjaan yang diselesaikan Yesus di kayu salib, kita bisa memperoleh kemenangan atas dosa dalam hidup kita. Sekalipun kita tidak akan meraih kesempurnaan, kita dapat membuat pilihan yang akan membuat hidup kita lebih kaya dan lebih lengkap.
Selama beberapa hari ke depan dalam Renungan ini, kita akan membahas mengapa kita berdosa dan cara-cara untuk menghentikan lingkaran dosa dalam hidup kita. Kita akan masuk ke dalam pembandingan dosa-dosa kita dengan orang lain dan juga pilihan untuk mengasihi sesama daripada membalas dendam. Dan akhirnya, kita akan belajar bagaimana untuk hidup dengan pengampunan dan kebebasan–karena itulah kita.